Dengan pertumbuhan tahunan gabungan sebesar 29%, Wi-Fi Internet of Things Tiongkok berkembang pesat

Menurut pemberitaan media asing, Komisi Eropa telah memutuskan untuk memperluas jangkauan pita frekuensi yang dapat digunakan untuk aplikasi 5G.
Penelitian menunjukkan bahwa kedua layanan tersebut menghadapi kekurangan spektrum yang tersedia seiring dengan meningkatnya permintaan akan 5G dan WiFi. Bagi operator dan konsumen, terlebih lagi
pita frekuensi, semakin murah peluncuran 5G, namun Wi-Fi cenderung menyediakan koneksi yang lebih stabil jika dibandingkan.

5G dan WiFi ibarat pembalap di dua jalur, dari 2G ke 5G, dari WiFi generasi pertama hingga WiFi 6, dan kini keduanya saling melengkapi. Beberapa orang punya
Diduga sebelumnya, dengan munculnya era G, WiFi akan memasuki masa pendinginan, namun WiFi kini menjadi jaringan yang terjalin dengan 5G, dan menjadi
semakin intens.

Dalam beberapa tahun terakhir, pertumbuhan populasi global telah melambat, dan perangkat Internet seluler tradisional yang diwakili oleh telepon seluler sudah mulai jenuh
dan tumbuh perlahan. Sebagai perpanjangan dari Internet, Internet of Things menghadirkan babak baru perangkat yang terhubung, dan jumlah perangkat
koneksi itu sendiri juga mengandung banyak ruang untuk berkembang. ABI Research, sebuah firma pasar intelijen teknologi global, memperkirakan pasar Wi-Fi IoT global
akan tumbuh dari sekitar 2,3 miliar koneksi pada tahun 2021 menjadi 6,7 miliar koneksi pada tahun 2026. Pasar IoT Wi-Fi Tiongkok akan terus tumbuh dengan CAGR sebesar 29%,
dari 252 juta sambungan pada tahun 2021 menjadi 916,6 juta pada tahun 2026.

Teknologi WiFi terus ditingkatkan, dan proporsinya dalam jaringan perangkat seluler mencapai 56,1% pada akhir tahun 2019, menempati posisi mainstream
posisi di pasar. Wi-Fi sudah hampir 100% digunakan di ponsel cerdas dan laptop, dan Wi-Fi berkembang pesat ke perangkat elektronik konsumen yang inovatif.
perangkat, kendaraan, dan Internet of Things lainnya.
1 2


Waktu posting: 10 Februari 2022